Teringat beberapa tahun lalu ketika bermain ‘Truth or Dare’ di sosial media, aku sempat mendapat pertanyaan dari salah satu abang/senior di organisasiku perihal sesuatu yang paling menakutkan untukku. Aku menjawab, ketakutan terbesarku adalah jika aku kehilangan iman (naudzubillah).
Aku bukanlah orang yang paling baik, tapi secara naluri aku ingin menjadi salah satu hamba yang beriman terutama pada Rabbku yang selama aku hidup, Dia memberikan banyak sekali nikmat, keberuntungan, kasih sayang yang aku gak bisa ukur saking besarnya karunia-Nya. Aku merasa hidupku selalu diberikan kemudahan dalam segala hal, sejak aku kecil sampai detik ini aku menuju dewasa. Ada rasa malu luar biasa ketika aku sudah diberikan kemudahan-kemudahan dan kebaikan dalam hidup tapi aku masih terus-terusan lalai dari mengingat dan mengimani-Nya secara sungguh. Aku juga khawatir jika aku terlalu terlena dengan dunia dan kehilangan iman sampai dengan Allah tutup hati ini daripada-Nya dan tanpa sadar aku bermaksiat banyak sampai belum sempat bertaubat (naudzubillah, naudzubillah, naudzubillah).
