Disclaimer : Postingan pada bagian ini akan lebih mirip dengan cerpen, tapi ini nyata.
Aku memanggilnya Via. Kita
dipertemukan tahun 2010 dalam satu kelas SMP. Kami berteman biasa seperti pada
umumnya, sampai SMA pun kami kembali
jadi satu. Bertambah dewasanya kami, banyak hal yang kami bagi satu sama lain
hal seneng maupun susah sampe hal sepele dan receh yang kadang lebih banyak gak
pentingnya tapi kita bisa ketawa bareng. Kebetulannya, kami berdua punya
persoalan pribadi yang hampir sama, jadi dia paham banget bagaimana keadaan
saya saat orang lain gak bisa paham. Pun sebaliknya.
Guru-guru kami baik guru SMP
maupun SMA yang sering melihat kami berdua sering mengira bahwa kami saudara
kembar. Ya gimana ya, kami sering satu bangku tidur di kelas,
ekstrakurikuler sama, sampai pilihan jurusan kami saat SMA sama juga. Dimana ada
Tika disana ada Via. Kami berdua jaman SMA punya hobi yang sama, sama-sama suka
dance, dan kami anak yang paling
sering bolos sekolah buat latihan dance
karna kami berdua anak kesayangan Ibu Titik hahaha.
Assalamualaikum ! Setelah satu tahun vakum tidak membuat tulisan apapun di blog pribadiku ini, akhirnya I’m comeback !!! Kangen sekali rasanya menuangkan cerita-cerita kehidupan setahun belakangan ini. Dan mumpung masih dalam edisi turning 26th yo, aku mau berbagi pengalaman menjalani kehidupan di usia 25 tahun kemarin, yang banyak orang bilang… 25 tahun itu adalah tahun dimana diri kita akan menghadapi QLC (Quarter Life Crisis).

source by https://nypost.com/article/best-jigsaw-puzzles-for-adults-where-to-buy/
Dulu, aku pikir Quarter Life Crisis hanya sekedar omong
kosong anak jaman sekarang, ternyata kemarin aku merasakannya sendiri fase itu,
hahaha boomerang deh! Seperti masuk dalam labirin yang gelap, banyak cemas dan
gelisah, tak tau arah tujuan, merasa tidak mampu dan tidak pantas untuk apapun,
merasa tidak bisa terhubung dengan orang lain karna kebingungan sendiri. Tapi
Alhamdulillah saat ini InshaAllah aku sudah berdiri lagi di luar labirin itu.

