Assalamu'alaikum...
Bicara tentang usia, generasi kelahiran '97. Tulisan ini ditujukan untuk temen-temen baik yang akan menginjak usia 21 tahun maupun yang sudah melewati usia tersebut.
Kata Monks, 21 tahun adalah usia batas akhir menjadi remaja. Terlepas dari teori itu, secara pribadi Tikka setuju dengan pernyataan itu. Ada banyak hal yang berubah setiap tahunnya, mulai dari bentuk fisik, pola pikir, pandangan hidup, tanggungjawab dan sebagainya. Berdasarkan apa yang telah Tikka lewati selama 21 tahun ini, Tikka akan coba rangkum point-point penting yang mengarah pada fakta tentang kehidupan Wanita 21 Tahun. But, before you start to read.. remember please, not all of woman in the world have the same fact like this, ok 👌
1. Hidup Itu Penuh dengan Pilihan. Semakin Banyak Pilihan Mendatangi Kita, Memaksa Kita Menjadi Decission Maker yang Handal
Bukan hanya pada saat usia 21 tahunan aja sih kita dituntut untuk jadi decission maker. Dari awal masa remaja sudah banyak hal-hal yang kita menentukannya atas pilihan kita sendiri, misalnya memilih bidang ilmu dalam perkuliahan, perguruan tinggi yang mau di tuju, dll. Tapi, di usia 21 tahunan, ragam pilihan yang ada jadi semakin kompleks dan lebih berdampak pada masa depan. Contohnya, "skripsi mau ambil di semester 7 apa 8 sekalian aja ya?", "mau fokus sama bidang kuliah apa nurutin passion ya?", "mau kerja apa ya?", "mau kerja sama orang/instansi (karyawan) apa kerja untuk diri sendiri (entrepreneur) ya?", "tabungan mau buat investasi apa buat modal bikin usaha ya?", and blablablablaa...
2. Bukan Hanya Menuruti Apa yang Kita Suka, Lebih dari Itu, Hukum-Hukum Agama dan Kehidupan Jadi Pengendali dalam Melakukan Sesuatu
Sejenak bisa kita ingat kembali pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan kita untuk membuat suatu karangan bertulis tangan di kertas folio. Umumnya sebelum kita bebas bermain dengan imajinasi cerita dan menuangkannya dengan tulisan di kertas bergaris tersebut, selalulah membutuhkan penggaris untuk membuat garis tepi agar tulisan tangan kita menjadi lebih rapi. Ketika kalimat yang ingin kita tuliskan ternyata terlalu panjang sehingga satu baris folio pun tidak cukup, kita akan memotong kata dengan aturan suku kata dan menjadikan garis tepi sebagai patokannya. Begitu pula dalam melakukan hal-hal yang kita sukai. Selalu butuh batasan agar diri kita tetap teratur.
3. Masa Dimana Pendewasaan Diri Sering Diuji
Bertambah tahun, life circle seseorang tentu akan bertambah luas. Kegiatan yang dijalani setiap harinya pun juga makin padat. Adanya pertambahan kapasitas tersebut tentu akan diikuti dengan adanya masalah-masalah baik kecil maupun besar yang cukup menguji kesabaran kita. Mau gak mau, segala bentuk masalah yang ada pasti harus kita hadapi. Saat menyelesaikan setiap masalah yang ada, gak jarang perangai kita yang sesungguhnya akan nampak. Pada saat itulah, demi kebaikan semua pihak, kedewasaan diri kita dalam menyikapi masalah tersebut sangatlah perlu, sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Tempat main makin jauh, organisasi yang diikuti makin banyak, tentunya akan ada banyak nama-nama baru setiap tahunnya yang mengisi new list friends di lembaran kehidupan kita. Banyak temen pasti seneng dong karna pintu kerjasama untuk pewujudan life goals kita makin banyak. Tapi sayangnya, makin dewasa yang kita butuhin gak cuman temen banyak aja, tapi temen yang bisa suka-duka ada buat kita. Permasalahannya adalah, temen sejati yang bisa jadi tempat kita bercurah segala kegundahan hidup pasti jumlahnya gak banyak. Makanya, di usia 21 tahun sangat penting merekatkan diri dengan sahabat-sahabat kepercayaan. Yakinlah, kita selalu butuh rumah yang bisa menyambut kita saat kita kembali pulang seusai berjuang untuk kehidupan.
5. Pengalaman, Waswasan, dan Ilmu yang Didapat Masih terlalu sempit. Saatnya Berkelana Ke Segala Penjuru Dunia
Katanya, ilmu akan terus berkembang. Lalu bagaimana dengan kita, manusia sebagai pencari ilmu? akankah kita akan tetap sama seperti ini? Akankah kita cukup puas dan berbangga hati dengan ilmu, pengalaman, dan wawasan yang telah kita miliki? No! ketika ilmu mulai berkembang, kita sebagai manusia juga harus berkembang. Jadi, jangan pernah berhenti untuk berkelana, mempelajari hal-hal yang patut untuk kita pelajari, utamanya ilmu-ilmu dan pengalaman yang mampu menambah value diri kita.
6. Banyak Mimpi yang Tergambar di Dalam Pikiran, Mulailah Satu per Satu Direalisasikan
Bukan soal dikejar-kejar waktu, karna pada dasarnya segala sesuatu akan indah pada waktu yang tepat. Normalnya, orang hidup pasti punya mimpi. Lumrahnya, mimpi itu harus dikejar untuk diwujudin dan usia 21 tahun adalah saat yang tepat untuk bergegas mewujudkan mimpi. Kenapa gitu? "Yaa.. mumpung masih produktif".
7. Kadang, Diri Ini Tersadar Bahwa Melakukan yang Seharusnya Dilakukan Hari Ini Jauh Lebih Baik daripada Merisaukan Hal-Hal yang Belum Terjadi
Orang idup pasti semangatnya suka naik-turun. Kalo pas lagi semangat, bawaannya optimis terus. Giliran lagi ga semangat, bawaannya pesimis deh sama masa depan. Sebelum masuk usia 21 tahun, sering kali pikiran pesimis muncul, tapi menginjak usia 21 tahun, bertambahnya tingkat kedewasaan bisa bikin kita mudah untuk berpikir jernih. Kita bakal ngerasa rugi kalo cuman galau-galauan pada hal yang belum pasti. Dan menyelesaikan tanggungjawab yang ada didepan mata justru lebih melegakan. Percaya aja, ketika tanggung jawab yang ada di depan kita bisa kita selesaiin dengan baik, jalan ke depan akan selalu mengikuti.
Sekian, ini ceritaku.. mana ceritamu? 😊
Sekian, ini ceritaku.. mana ceritamu? 😊

0 komentar