QLC Part 6 - Fase Membuka Diri & Mengambil Peluang (Bertanggung Jawab pada Doa yang Sudah Di Panjatkan)
Cerita kali ini merupakan kelanjutan dari cerita part 5 (ini). Setelah berdoa minta diberikan cahaya kecil untuk keluar dari labirin itu, yang selanjutnya ku lakukan adalah berjaga sambil menerka-nerka, ‘inikah Cahaya yang Allah datangkan?’ pada setiap peluang-peluang kehidupan yang baru, baik dalam urusan karir, percintaan, maupun hubungan dengan kedua orangtua.
Benar, sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali peluang-peluang baik hadir menghampiri kita untuk membantu kita bertumbuh. Hanya saja kadang kita tidak menyadari bahwa itu adalah suatu peluang. Atau kadang kala ketika sadar bahwa itu peluang, namun kitanya aja yang merasa belum siap dan memilih mundur teratur.
***
Setelah berbulan-bulan minim interaksi dengan orang lain, tiba-tiba salah satu kawanku datang memberikan tawaran untuk menjadi pembawa acara di sebuah instansi daerah tempat tinggalku. Awalnya ingin menolak karena cemas harus bertemu banyak orang lagi, baru membayangkan saja aku sudah tremor.. apalagi nanti harus membawakan acara? Ketakutan datang lagi~
Tapi, aku mengingat-ingat lagi doaku sebelumnya
pada Allah SWT, bahwa aku meminta diberikan jalan keluar supaya aku bisa keluar
dari my darkness rumination. Dan dengan kesadaran itu, aku menerka.. “mungkin acara
ini memang sudah Allah SWT tujukan untukku agar bisa jadi titik awal aku bangkit
dari depresi?”. Sontak beberapa hari setelahnya aku menghubungi temanku dan
menerima tawaran itu.
Aku menjadikan titik itu sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas doa yang pernah aku panjatkan sebelumnya. Aku harus mau
membuka diri jika tidak ingin terkungkung dalam kegelapan. Masak iya, aku sudah
meminta, sudah diberi clue, tapi aku hanya diam saja ? Lalu teringat salah satu
kajian Uztd. Khalid Basalamah tentang QS. Ar-Ra’d : 11 yang artinya ;
"Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia."
Dan seusai
acara itu, setelahnya bermunculan peluang-peluang baru, seolah memberi
tantangan baru di tahun 2023. Dengan spirit yang ku sematkan di awal tahun 2023
“Self Recovery” akhirnya, aku sungguh-sungguh melakukan recovery itu dengan
cukup baik meskipun tetap saja dalam berproses tak jarang grafiknya naik turun.
***
Hari
ini juga, sengaja aku ingin menuntaskan series cerita perjalanan Quarter
Life Crisis ku mengingat beberapa hari lagi sudah beranjak ke tahun yang
baru. Aku perlu memberikan apresiasi untuk diriku sendiri sambil memeluk erat-erat
sambil berucap.. “Good Job Atikkkaa!!” setidaknya, kamu sudah “BERSEDIA”
untuk berusaha memaksakan diri untuk keluar dari zona gelap itu.
Aku semakin
memahami, segala sesuatu menuju hal baik memang selalu berat dan yang
dibutuhkan pertama kali adalah “KEBERSEDIAAN DIRI SENDIRI” dengan
diikuti pemaksaan kadang kala. Memang akan terasa sangat berat di awal, namun
aku percaya ketika memaksakan diri untuk kebaikan, kebaikan itulah yang akan
membukakan jalan dengan sendirinya pada hal-hal baik berikutnya.
Maka, untuk
siapapun yang sedang berjuang, entah berjuang dengan penyakit mentalnya atau
penyakit jasmani lainnya, atau berjuang dalam kehidupan untuk orang-orang yang
disayang, tolong jangan berhenti dan menyerah. Istirahatlah ketika lelah, tapi
ingat, jangan pernah menyerah. Yakinlah, banyak pintu Allah SWT akan terbuka jika kita berusaha
mengetuknya dengan sungguh dan .
Salam
hangat dariku,

0 komentar